Doa zakat fitrah merupakan salah satu doa yang rutin diamalkan oleh setiap muslimin. Khususnya adalah yang sudah sudah berkewajiban untuk menyerahkan zakat fitrah. Tentu saja dalam beramal memerlukan doa, termasuk dalam hal doa zakat fitrah sendiri.
Untuk itulah tulisan ini kami buat.
Yaitu untuk membantu kamu dalam memahami tentang doa zakat fitrah. Serta kita bahas secara rinci tentang hal-hal yang berkaitan dengan doa zakat fitah itu sendiri. Tidak heran jika doa zakat fitrah menjadi salah satu hal yang wajib dipelajari ketika ingin menyerahkan zakat tersebut.
Namun dianjurkan untuk berada dalam keadaan suci ketika akan mengamalkan amalan ini. Tentunya dengan berwudhu atau mandi wajib jika sebelumnya masih junub, pelajari juga doa mandi wajib biar mandinya sah.
Doa Zakat Fitrah

doa zakat fitrah
Pada dasarnya sebenarnya sebutan yang tepat bukanlah doa zakat fitrah, akan tetapi niat zakat firah. Hal ini karena memang doa zakat fitrah yang dimaksud dan dibacakan sebenarnya adalah niat dari zakat fitrah itu sendiri.
Bukan doa, akan tetapi niatnya.
Namun tetap tidak menjadi masalah selama yang memberikan zakat fitrah tersebut sadar dan sengaja mengucapkan niatnya untuk membayarkan zakatnya.
Jadi meskipun awalnya disebut sebagai doa zakat fitrah, asalkan pelaksanaannya adalah niat, maka menjadi sah. Karena yang paling penting adalah yang timbul di hati, disebabkan niat itu letaknya di hati.
Adapun lafadz hanya membantu hati saja.
Lafadh dari niat hanya membantu agar hati mudah dalam mengucapkan niatnya itu. Agar tidak terbolak-balik atau salah dalam mengucapkan niatnya. Sehingga biasanya dianjurkan agar lidah atau mulut untuk berkata terlebih dulu.
Sama halnya dalam niat ketika sholat, dalam mazhab Syafi’i disunnahkan agar mulut yang berniat terlebih dulu, baru kemudian dilanjutkan dengan hati.
Doa Zakat Fitrah Dan Kepentingan Membacanya

doa zakat fitrah
Seberapa pentingkan membaca doa zakat fitrah ini?
Seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya, bahwa doa zakat fitrah pada dasarnya bukanlah doa. Akan tetapi yang dimaksud adalah niatnya. Yaitu niat zakat fitrah.
Tentu saja ini penting.
Karena memang niat menjadi salah satu bagian terpenting dalam suatu ibadah. Seperti yang sudah disebutkan oleh baginda, bahwa semua amal itu tergantung dari niatnya..
Apabila niatnya baik, maka menjadi baik. Atau apabila niatnya salah, maka amalannya juga menjadi salah atau tidak sah. Begitulah hebatnya dan pentingnya untuk mengetahui niat secara baik dan benar, agar ibadah tidak salah.
Apalagi dalam hal yang sangat berpengaruh terhadap ibadah lainnya seperti pentingnya membaca niat atau doa mandi wajib secara benar. Karena jika salah, maka kondisi yang tidak suci akan menyebabkan banyaknya amalan menjadi tidak sah.
Khususnya amalan yang mengharuskan suci.
Maka jika ditanya seberapa pentingkah membaca doa zakat fitrah ini. Maka jawabannya sangatlah penting. Karena ini akan berhubungan dengan sah atau tidaknya suatu amalan yang kita lakukan.
Sangat disayangkan jika ternyata amalan yang kita lakukan menjadi tidak sah hanya karena salahnya niat. Apalagi jika kita sudah banyak berkorban tenaga dan waktu untuk mengamalkan amalan tersebut, maka tentu akan sangat sia-sia.
Maka penting!!
Untuk mengetahui semua niat atau doa, dalam hal ini adalah niat zakat fitrah aga membuat amalan kita menjadi sah dan diterima oleh allah. semoga kita semua memperoleh ilmu yang benar-benar saling mendukung kepada kebaikan dan kebenaran dalam syariat. Amiin.
Doa Zakat Fitrah Dan Waktu Membacanya
Setiap doa atau setiap niat tentu saja berkaitan dengan waktu mengerjakannya. Termasuk dalam hal ini adalah doa zakat fitrah atau niat zakat fitrah.
Maka sama halnya dengan ibadah lainnya. Niat zakat fitra ini juga ada waktunya kapan harus dibaca. Karena jika waktu pembacaannya juga salah, maka ibadahnya juga menjadi tidak sah. Maka sangat penting bagi kita untuk mengetahui kapan waktu untuk membaca niat.
Perhatikan!!
Banyak sekali ibadah seseorang yang ternyata tidak sah hanya karena kesalahan dalam membaca niat. Maka sangat penting untuk membaca niat dengan benar dan di waktu yang tepat. Sehingga tidak membuat amalan kita menjadi salah nantinya.
Adapun waktu yang tepat untuk membaca niat zakat fitrah ini adalah sama seperti ibadah sholat. Yaitu niatnya dibaca ketika melakukan ibadah itu sendiri.
Demikian juga dengan doa zakat fitrah.
Doa zakat fitrah atau niat zakat fitrah ini dibaca tepat ketika kita menyerahkan zakat itu. Sehingga pada saat penyerahan itulah kita harus membacanya. Jangan sampai terlambat atau terlalu cepat, karena akan beresiko terhadap sah atau tidaknya.
Biasanya juga doa zakat fitrah ini dibaca ketika kita bersalaman dengan pihak penerima zakat atau amil zakat. Sehingga mereka juga mendengar kan niat zakat fitrah yang kita bacakan tersebut.
Doa zakat fitrah dan Orang yang wajib mengucapkannya
Tidak semua orang harus mengucapkan doa zakat fitrah ini. Ya sama halnya ibadah lainnya, tentu tidak semua wajib melakukan atau membaca doa setiap waktu.
Dalam hal ini, yang wajib untuk membaca doa zakat fitrah ini adalah orang yang akan membayarnya saja. Sehingga anak kecil menjadi tidak wajib, khususnya yang belum baligh atau bahkan belum bisa membedakan antara benar dan salah.
Maka baginya tidak ada kewajiban.
Penting!!
Bagi orang-orang yang zakatnya diwakilkan atau dibayarkan oleh orang lain, maka meskipun tidak perlu untuk mengucapkan niat seperti biasanya, namun penting untuk mengetahui dengan sadar bahwa dia zakatnya telah diwakilkan oleh orang lain.
Sehingga yang membayar zakat juga tidak asal bayar saja. Harus ada izin dulu dari orang yang akan dibayarkan zakatnya. Jika tidak, maka menjadi tidak sah juga.
Doa zakat fitrah dan pembagiannya
Doa zakat fitrah ini pada dasarnya hanya satu saja. Namun dikarenakan dibolehkannya membayar zakat atau mewakili pembayaran zakat orang lain, maka niatnya menjadi banyak juga.
Sehingga doa zakat fitrah ini ada pembagiannya.
Pembagian doa zakat fitrah ini adalah berdasarkan dari siapa yang akan diwakilkan atau untuk siapa zakat itu dibayarkan. Sehiingga dikarenakan orang yang diwakilkan adalah berbeda, maka niatnya pun juga menjadi beda.
Adapun pembagiannya adalah berikut:
Doa zakat fitrah untuk diri sendiri
Doa zakat fitrah untuk diri sendiri adalah doa zakat fitrah yang kita kenal selama ini. Karena memang doa zakat fitrah atau doa lainnya yang umum kita ketahui biasanya adalah doa yang diniatkan untuk diri sendiri.
Sholat misalnya, tentu saja niatnya adalah untuk diri sendiri.
Puasa, niatnya untuk diri sendiri.
Haji, niatnya juga untuk diri sendiri.
Namun bisa menjadi berubah jika semua ibadah itu kita niatkan untuk orang lain. Dalam hal ini maka lafadz niatnya pun juga menjadi berbeda. Maka tidak berbeda dalam hal membaca doa zakat fitrah ini. Umunya adalah doa yang kita baca untuk diri sendiri.
Dan ketika kita membacanya untuk orang lain, maka doanya juga menjadi berbeda.
Adapun lafadz dari doa zakat fitrah untuk diri sendiri adalah sebagai berikut:
Doa zakat fitrah untuk istri

niat zakat fitrah untuk istri
Istrinya harus istri sendiri ya. Hehe..
Doa zakat fitrah untuk istri maksudnya adalah doa zakat fitrah atau niat zakat fitrah yang kita bacakan dengan sengaja untuk mewakili istri kita. Jadi itu bukanlah zakat fitrah untuk kita, akan tetapi untuk istri. Sehiingga ibadahnya menjadi ibadah istri.
Kita hanya mewakili saja.
Sama halnya dengan orang yang mewakili haji seseorang. Jadi kalau kita melaksanakan ibadah haji dan kita berniat mewakili ibadahnya untuk orang lain, maka dalam hal ini ibadahnya adalah ibadah orang lain. Bukan ibadah kita.
Meskipun kita juga Insya Allah mendapatkan pahalanya. Maka dalam hal ini zakat yang dibayarkan adalah zakat untuk istri yang diwakilkan oleh kita.
Adapun lafadhnya adalah sebagai berikut:
Doa zakat fitrah untuk anak laki-laki
Sama halnya dengan doa zakat fitrah untuk istri. Doa zakat fitrah untuk anak laki-laki ini adalah doa zakat fitrah yang kita ucapkan atau kita lafadzkan yang kita niatkan untuk anak laki-laki kita sendiri. Sehingga ibadahnya pun menjadi ibadahnya anak.
Kita hanya mewakilkan saja.
Adapun harta yang digunakan adalah bisa saja menggunakan harta dari orang tua ataupun harta dari si anak sendiri. Hal ini tidak menjadi masalah. Yang penting adalah niat yang dibacanya adalah benar dan tepat sasaran.
Niat zakat fitrah untuk anak lak-laki adalah sebagai berikut:
Doa zakat fitrah untuk anak perempuan
Menyambung dari doa zakat fitrah untuk anak laki-laki, maka sama halnya juga dengan doa zakat fitrah untuk anak perempuan ini.
Perbedaannya adalah pada orang yang kita wakilkan dan ada sedikit perbedaan pada niatnya juga. Karena orang yang berbeda itu akan melahirkan juga niat yang berbeda pula.
Penting!!
Kesalahan niat akan berpengaruh terhadap sah atau tidaknya suatu amalan. Sehingga sangat perlu diperhatikan ketika kita berniat akan sesuatu apakah niatnya sudah tepat atau belum. Sehingga tidak menjadi sia-sia dalam ibadah yang kita lakukan.
Doa zakat fitrah untuk diri sendir dan keluarga
Doa zakat fitrah untuk diri sendiri yang dilakukan ini adalah doa yang kita niatkan untuk diri kita dan sekaligus juga untuk keluarga kita. Dalam membaca doa zakat fitrah untuk diri dan keluarga ini, kita tidak harus menyebutkan semua nama anggota keluarga saja.
Cukup dengan lafadz atau kata “orang-orang yang wajib saya nafkahi” saja, maka orang-orang tersebut otomatis sudah masuk dalam keluarga kita. Dan niatnya juga menjadi sah.
Cukup mudah kan?
Namun harus diingat juga bahwa jangan langsung mempraktekkan kaedah ilmu ini pada ibadah lainnya. Atau jangan juga dalam ibadah yang sama yaitu zakat namun dengan orang yang berbeda.
Karena para ulama sudah menulis dengan cukup rinci tentang nat-niat atau lafadz doa zakat fitrah yang harus kita baca. Dan pengetahuan ulama itu sendiri juga sudah sangat dalam khususnya untuk menentukan sebuah hukum daripada ilmu kita sendiri.
Doa zakat fitrah untuk orang yang diwakilkan
Doa zakat fitrah untuk orang yang diwakilkan ini maksudnya adalah untuk orang yang kita wakilkan untuk membayarkan zakat ini. Sehingga dalam hal ini bukanlah zakat kita, namun zakat fitrah orang lain yang kita wakilkan.
Kita hanya mewakilkan saja.
Penting!!
Tidak boleh membacakan doa zakat fitrah untuk diri sendiri padahal itu adalah zakat fitrahnya orang lain. Jika kita melakukan itu, maka kita sudah dhalim atau berkhianat terhadap orang lain yang sudah percaya kepada kita.
No Responses Yet